Card image cap

ATRAKSI BUDAYA EMBUNG GIWANGAN, EVENT PROMOSI PADA RESEPSI PERINGATAN HUT ke-77 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

www.tamanpintar.co.id - Usia 77 tahun pada 7 Juni 2024, menjadi peristiwa istimewa bagi Pemerintah Kota Yogyakarta. Sejumlah agenda digelar untuk memeriahkan ulang tahun ini. Mengusung tema Rikat Rakit Raket perayaan ini berupaya me-raket-kan solidaritas seluruh karyawan Pemkot Yogyakarta sekaligus membangun rasa kebersamaan dengan masyarakat.

Atraksi Budaya di TBEG (Taman Budaya Embung Giwangan) menjadi salah satu sajian pada Malam Resepsi HUT Pemerintah Kota Yogyakarta. Atraksi selain untuk kemeriahan HUT Pemkot juga sarana mempromosikan potensi Taman Budaya Embung Giwangan sebagai ikon budaya di Kota Yogyakarta. Pementasan sendratari “Sang Pangaribawa“ menjadi sebuah ekspresi dan pengejawantahan dari tema  Rikat, Rakit, Raket melalui keteladanan kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX dalam perjalanan sejarah Kota Yogyakarta. 

Tema Rikat, Rakit, Raket yang diusung dalam HUT Pemkot Jogja  memiliki makna yang mendalam. "Rikat" menggambarkan kehidupan masyarakat Kota Yogyakarta yang selalu bergerak dan bekerja cepat. "Rakit" berarti proses saling melengkapi dan menyempurnakan, sedangkan "Raket" mencerminkan kebersamaan yang saling mendukung. Filosofi ini menjadi doa dan harapan bagi seluruh warga dalam mewujudkan Yogyakarta yang lebih baik. Atraksi ini terbuka bagi masyarakat, dapat menyaksikan langsung di panggung terbuka TBEG. 

Dipilihnya TBEG sebagai lokasi  atraksi budaya bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu arah prioritas pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta, TBEG digadang menjadi pusat kegiatan seni dan budaya masyarakat sekaligus menjadi penggerak perekonomian di kawasan selatan Kota Yogyakarta. Harapan Pemerintah Kota nampaknya disambut dengan antusiasme dari masyarakat terhadap keberadaan TBEG.  Hal ini terlihat bahwa meskipun belum dibuka secara resmi, aktivitas di TBEG sendiri telah menggeliat dengan berbagai gelaran event seni budaya, baik berupa atraksi budaya, festival dan gelaran seni, pameran, hingga kompetisi. Masyarakat umum juga telah memanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti olahraga, pelatihan, hingga diskusi. 

Atraksi budaya yang sangat menarik ini diharapkan menjadi sebuah event promosi yang strategis, terutama untuk memperkenalkan potensi TBEG kepada masyarakat luas. Nantinya atraksi ini akan dikembangkan menjadi program atau konten daya tarik di TBEG. Dalam atraksi ini masyarakat juga diperkenalkan dengan program edukasi seni budaya interaktif berupa Harmony Embung Giwangan dan Jemparingan. 
Di sisi lain, khususnya dari aspek pengembangan kawasan, pada tahun 2024 ini Pemerintah Kota Yogyakarta akan memulai proses pembangunan Graha Budaya. Fasilitas ini direncanakan sebagai ruang pertunjukan seni budaya dan ruang pamer indoor yang cukup representatif. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S, Sos, MM,. selaku pengelola TBEG menyampaikan bahwa pihaknya terus mengupayakan kemanfaatan Taman Budaya ini seluas mungkin kepada masyarakat, khususnya dalam rangka pelestarian dan pemajuan kebudayaan di Kota Yogyakarta.  Dinas Kebudayaan juga akan terus berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut.